Full width home advertisement

Mari Belajar

Math and Technology

Post Page Advertisement [Top]



Apakah kamu menyukai matematika? Atau membenci matematika? Tidak semua orang menyukai matematika, sebagian menganggap matematika sulit dan tidak berguna. Apakah  benar?

Matematika sulit? Ya itu benar.

Bagi sebagian orang, matematika memang menyulitkan. Perlu disadari oleh semua pengajar, walaupun di setiap jenjang pendidikan diberikan materi pelajaran matematika, tetapi tidak semua siswa harus dan bisa pandai matematika. Mengapa? Yang pasti karena tingkat kecerdasan dan minat yang berbeda. Tidak semua siswa sekolah memiliki kecerdasan yang mampu memproses materi matematika yang diberikan. Pastinya mereka memiliki kecerdasan lain seperti bahasa, seni dan olahraga. Jadi, tidak perlu dipaksa menjadi ahli matematika. Berikan saja materi dan bimbing sampai batas maksimal yang siswa dapat capai.

Matematika mudah? Benar juga.

Bagi siswa yang memiliki kecerdasan matematis tinggi, tentu matematika sekolah bukanlah hal yang sulit. Atau bahkan mereka bisa mencapai level olimpiade matematika. Semua tergantung modal (kecerdasan), minat dan pembinaan.

Apa gunanya matematika?

Jika kalian hanya membayangkan menghitung angka-angka, rumus, simbol dan huruf, kalian tidak akan menemukan apapun kegunaan matematika. Katanya, hanya 10% matematika yang kita pelajari yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kamu membutuhkan kaca berpenampang lingkaran dengan jari-jari 10 cm, apakah kamu pergi ke tukang kaca dan mengatakan akan membeli kaca seluas 314 cm persegi dan membayar kaca dengan ukuran seperti lingkaran itu? Jika iya, kamu tidak akan mendapatkannya. Tukang kaca tidak menjual kaca dengan cara seperti itu. Mereka akan menjual kaca berbentuk persegi panjang atau persegi dengan ukuran 20×20 cm dan akan memberikan jasa memotong kaca menjadi lingkaran.

Lalu apakah pengetahuan mengenai lingkaran menjadi tidak berguna?

Matematika tetap berguna.

Kembali ke kasus membeli kaca, bagaimana tukang kaca memberikan kaca berukuran 20×20 cm padahal yang diminta adalah kaca berbentuk lingkaran dengan jari-jari 10 cm? Tentunya tukang kaca sangat paham bahwa lingkaran berjari-jari 10 cm memiliki diameter 20 cm dan ukuran diamater sama dengan ukuran sisi persegi. Apakah tukang kaca itu ahli matematika? Tidak juga. Dia hanya menerapkan matematika sederhana dan matematika yang berguna untuk dirinya. Geometri sederhana, pengetahuan mengenai bangun datar dan ruang tentu berguna bagi tukang kaca. Tukang kaca tidak perlu belajar Integral, Matriks, atau Persamaan Diferensial. Buat apa?

Jadi, mengapa belajar matematika?

Belajarlah matematika yang berguna untuk dirimu. Geometri, Aljabar, Bilangan, Kalkulus, dan Statistika akan berguna jika dipelajari oleh orang yang tepat di lingkungan yang tepat. Menjadi peneliti, lembaga survei, bahkan menjadi tukang kaca tetap menerapkan ilmu matematika. Yang pasti digunakan adalah cara berpikir matematis, yang terstruktur dan sistematis. Sebagai pelajar tentu belajar matematika yang berguna untuk pelajar, yaitu matematika sekolah. Mari belajar matematika bersama di web ini.

Salam dari penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]