Hubungan Dua Garis
Pada dimensi tiga, garis-garis memiliki hubungan, yaitu:
1. Dua garis berimpit
Dua garis dikatakan berimpit jika setiap titik yang ada di garis tersebut ada di garis lainnya.
2. Dua garis sejajar
Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis berada di bidang yang sama dan tidak berpotongan.
3. Dua garis berpotongan
Dua garis dikatakan berpotongan jika terdapat satu titik yang menjadi persekutuan antara kedua garis tersebut.
4. Dua garis bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan jika kedua garis tersebut berada pada dua bidang yang berbeda. Hal ini menyebabkan kedua garis tidak saling memotong dan tidak sejajar.
Jarak Dua Garis
1. Jarak kedua garis yang berimpit adalah 0.
2. Jarak
dua garis sejajar adalah ukuran ruas garis yang menghubungkan sembarang titik
pada salah satu garis ke proyeksinya ke garis yang lain.
Gambar
di atas menunjukkan jarak garis g ke garis h yang menghubungkan titik A pada
garis g ke proyeksinya yaitu titik A’ pada garis h.
3. Jarak kedua garis yang berpotongan adalah 0.
4. Jarak
dua garis bersilangan adalah ukuran ruas garis tegak lurus yang menghubungkan
dua garis itu.
Gambar
di atas menunjukkan jarak bidang K ke bidang L yang menghubungkan titik A pada
bidang K ke proyeksinya yaitu titik A’ pada bidang L.
Mari kita membahas lebih dalam mengenai jarak dua garis dalam contoh berikut:
Jika rusuk kubus 6 cm, tentukan:
a. Jarak ruas garis DC ke ruas garis HG
b. Jarak ruas garis DC ke ruas garis EF
c. Jarak ruas garis AD ke ruas garis BG
Jawaban :
a. Jarak ruas garis DC ke ruas garis HG
Ruas garis DC dan ruas garis HG terletak pada bidang yang sama, yaitu sisi DCGH.
DC dan HG adalah dua garis yang sejajar, sehingga jaraknya sama dengan jarak titik C ke titik G atau titik D ke titik H yaitu 6 cm (panjang rusuk kubus).
b. Jarak ruas garis DC ke ruas garis EF
Ruas garis DC dan ruas garis EF terletak pada bidang yang sama, yaitu bidang diagonal DCFE.
c. Jarak ruas garis AD ke ruas garis BG
Ruas garis AD dan BG tidak sejajar dan terletak pada dua bidang yang berbeda. Jarak AD ke BG dapat dihitung dengan menghitung jarak salah satu titik di AD dan proyeksinya di ruas garis BG.
Proyeksi titik A pada AD pada BG adalah titik B, sehingga jaraknya sama dengan jarak titik A ke titik B yaitu 6 cm (panjang rusuk kubus).
Pelajari juga:
Jarak Garis ke Bidang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar